Berhubungan Badan saat Hamil diperbolehkan apa tidak? sering menjadi pertanyaan pasangan calon orang tua. Birahi suami yang kadang sulit untuk dikendalikan, mau tidak mau harus dihindari. Hal ini terutama pada usia kehamilan Istri masih muda, melakukan hubungan Badan mempunyai risiko yang lebih tinggi, mulai terjadinya kontraksi, pendarahan, sampai dengan terjadinya keguguran.
Berhubungan Badan Saat Hamil boleh dan aman dilakukan, bahkan tidak akan mengganggu pertumbuhan janin selama dilakukan dengan hati-hati dan dengan waktu yang tepat. Waktu yang tepat ini adalah ketika suami dan istri mau dan siap untuk berhubungan badan. Hal lain yang perlu dilakukan adalah memperhatikan intensitas yang harus dikurangi dan hindari gerakan atau posisi berhubungan badan yang ekstrem.
Berhubungan Badan saat Hamil, suami dan istri tidak hanya melakukan hubungan badan antara dua individu, tetapi tiga individu yaitu Suami, Istri dan Janin. Oleh sebab itu, keamanan janin dan kesehatan istri merupakan dua prioritas paling penting dan harus diperhatikan. Pihak Suami tentu tidak ingin mendapatkan kepuasan namun apa yang dilakukannya dapat membahayakan janin.
Berhubungan Badan yang Aman Saat Hamil
Untuk menjaga keamanan Berhubungan Badan saat Hamil saat hamil adalah dengan mengetahui usia kehamilan istri. Lakukanlah pemeriksaan secara rutin untuk mengetahui apakah kehamilan tersebut berisiko besar atau tidak. Apabila istri anda mengalami kehamilan yang berisiko besar, anda harus menghindari hubungan badan ini. Dokter spesialis Kandungan biasanya akan menyarankan untuk menghindari Hubungan Intim saat usia kehamilan baru mencapai trismester pertama kehamilan.
Hal tersebut disebabkan karena saat usia kehamilan trismester pertama adalah fase awal pertumbuhan dan pembentukan janin. Jaringan yang baru terbentuk ini sangat rawan terhadap guncangan. Sedangkan ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua dan diketahui kondisi kehamilan dalam keadaan yang baik, maka berhubungan Badan Saat Hamil boleh dilakukan.
Pengaruh Kejiwaan Wanita Hamil Saat Berhubungan Badan
Beberapa wanita hamil merasa tidak nyaman saat Berhubungan Badan, karena sering muntah atau bentuk tubuh yang menjadi lebih gemuk. Hal ini terjadi terutama saat usia kehamilan trimester ketiga, perhatian istri akan lebih fokus pada persiapan melahirkan dibanding memikirkan hubungan seks.
Berberapa wanita hamil mengalami penurunan serta penekanan hubungan seksual. Namun sekitar 80% wanita hamil akan mengalami peningkatan dorongan seksual pada trismester kedua. Kondisi ini memberikan pengaruh bagi suami karena beberapa lelaki akan lebih menikmati hubungan badan dengan istri saat istri hamil pada trimester kedua. Mereka beranggapan bahwa bentuk fisik istri tampak lebih seksi dan temperatur vagina yang lebih hangat pada masa kehamilan menjadi daya tarik lain bagi suami.
Posisi Berhubungan Badan Saat Hamil
Syarat penting Posisi Berhubungan Badan Saat Hamil adalah tidak menakan perut ibu hamil, adanya komunikasi dan saling memahami. Di dalam Kandungan janin dilindungi oleh banyak kantong amnion atau kantong penampung cairan amnion. Janin juga yang memiliki dinding tebal serta lapisan mukus yang dapat melawan infeksi. Kondisi tersebut menuntut dilakukannya hubungan seks dengan posisi yang nyaman bagi ibu dan tetap aman bagi janin.
Sebagai referensi untuk anda, ada empat Posisi Berhubungan Badan yang Aman Saat Hamil yaitu; suami berada di belakang istri pada Posisi miring, Berhubungan badan dari Sisi Tempat Tidur, Posisi Hubungan Intim Sama Sisi dan posisi Berhubungan Badan Wanita berada di atas.
Berhubungan badan saat hamil memang memiliki aturan tersendiri dengan tujuan untuk menjaga keselamatan janin. Dengan beberapa tips aman serta posisi Berhubungan Badan Saat Hamil tersebut diatas, semoga kehamilan anda atau istri lancar sampai nanti proses persalinan.
Ringkasan:
- Berhubungan Badan saat Trisemester pertama sebaiknya dihindari,
- Berhubungan Badan saat Hamil akan mempengaruhi kondisi mental Suami maupun Istri,
- Posisi Berhubungan Badan saat Hamil yang tepat akan menjaga Janin tetap aman.