Diare saat ini menjadi penyebab kematian terbanyak pada anak usia 1-4 tahun. Hal ini dikarenakan Diare yang dialami oleh anak sering disertai oleh muntah dan buang air berulang kali, sehingga menyebabkan terganggunya keseimbangan elektrolit tubuh dan dehidrasi. Untuk itu pemberian cairan yang cukup pada anak yang menderita Diare harus dilakukan, sehingga langkah mengobati Diare Balita lebih mudah dilakukan.
Untuk mencukupi cairan dalam tubuh tersebut, yang paling baik adalah pemberian Minuman yang dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang secara keseluruhan yaitu cairan rehidrasi oral (CRO). CRO adalah cairan yang mengandung elektrolit yaitu kalium, natrium, dan klorida yang berfungi untuk mengganti kehilangan cairan tubuh secara efektif. Jenis minuman ini juga mengandung glukosa dalam jumlah cukup sehingga osmolaritasnya relatif rendah. Contoh CRO sebagai minuman obat diare pada anak adalah oralit. Selain minuman isotonik, minuman seperti jus buah dan minuman manis lain yang memiliki osmolaritas juga tidak diberikan kepada anak balita yang menderita diare. Hal tersebut karena, jenis minuman tersebut sulit diserap oleh tubuh.
Ketika menderita Diare anak-anak Sebaiknya menghindari minuman istonik. Hal ini dikarenakan kandungan elektrolitnya tidak sesuai untuk anak yang menderita diare. Saat diare tubuh anak kehilangan banyak ion-ion antara lain kalium, natrium, seng, klorida dan mineral lainnya. Sehingga minuman isotonik lebih cocok untuk anak yang sehat tetapi membutuhkan penggantian cairan, seperti setelah berolahraga atau banyak beraktifitas sehingga banyak mengeluarkan keringat.
Komposisi oralit, mengandung kalium 20 mEq/L, natrium 75 mEq/L, klorida 65 mEq/L dan beberapa kandungan lain seperti sitrat, glukosa, dan osmolaritas dengan kepekatan 245 mmol/L. Osmolaritas berfungsi penting untuk menentukan kemudahan cairan untuk diserap tubuh.
Mengobati Diare pada bayi
Saat ini masih banyak orangtua yang belum mengetahui cairan yang tepat untuk mencegah dehidrasi termasuk mengatasi dehidrasi pada bayi yang mengalami diare. Bayi yang masih mendapatkan ASI memang buang air besar lebih sering dengan bentuk yang berair sehingga orangtua sering menganggap buah hatinya diare. Namun yang perlu anda lakukan sebagai ibu adalah tidak perlu menghentikan pemberian ASI karena hal tersebut normal akibat belum sempurnanya enzim laktase pada sistem pencernaan bayi.
Pemberian ASI pada bayi akan menyempurnakan enzim laktase untuk system pencernaan bayi anda. Laktosa yang terdapat pada ASI atau susu sapi merupakan jenis karbohidrat atau gula yang termasuk unsur gizi yang dibutuhkan tubuh dari makanan buah hati anda. Zat ini merupakan bahan bakar tubuh dan dapat memberikan energi untuk menjalani aktivitas bayi.
Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa kelenjar pankreas yaitu organ yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan pada bayi belum bekerja dengan sempurna. Sedangkan untuk mengolah laktosa dari ASI, bayi membutuhkan enzim laktase sehingga terpecah menjadi molekul yang lebih kecil, yaitu glukosa dan galaktosa. Kedua gula ini kemudian diserap usus masuk ke pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai bahan bakar yang mengolah nutrisi yang masuk kedalam tubuh.
Laktosa yang tidak dapat dicerna akan menjadi sumber makanan bagi bakteri-bakteri di dalam sistem pencernaan, akhirnya membuat bakteri-bakteri tersebut berkembang biak dengan cepat. dan mengakibatkan diare pada Bayi.
untuk itu anda sebagai orangtua juga perlu mewaspadai apabila diare buah hati anda tidak sembuh meskipun usia bayi seharusnya sudah cukup untuk dapat mencerna laktosa secara alami. Untuk mengatasi hal tersebut, anda bisa menggunakan susu khusus (formula susu kedelai, formula susu sapi bebas laktosa, formula susu sapi rendah laktosa). Komposisi susu khusus ini sudah disesuaikan dengan bayi yang menderita diare, sehingga diharapkan dapat Mengobati Diare pada Bayi.
Laktosa yang tidak dapat dicerna akan menjadi sumber makanan bagi bakteri-bakteri di dalam sistem pencernaan, akhirnya membuat bakteri-bakteri tersebut berkembang biak dengan cepat. dan mengakibatkan diare pada Bayi.
untuk itu anda sebagai orangtua juga perlu mewaspadai apabila diare buah hati anda tidak sembuh meskipun usia bayi seharusnya sudah cukup untuk dapat mencerna laktosa secara alami. Untuk mengatasi hal tersebut, anda bisa menggunakan susu khusus (formula susu kedelai, formula susu sapi bebas laktosa, formula susu sapi rendah laktosa). Komposisi susu khusus ini sudah disesuaikan dengan bayi yang menderita diare, sehingga diharapkan dapat Mengobati Diare pada Bayi.
Kesimpulan:
- Diare menjadi penyebab kematian tertinggi pada Bayi dan balita,
- Pemberian cairan yang tepat mengurangi resiko kematian pada penderita diare,
- Susu khusus bisa diberikan pada bayi untuk mengobati Diare.