Memilih Rumah untuk Persalinan tentu tidak boleh sembarangan dan harus memenuhi standar mutu pelayanan kesehatan. Beberapa Kriteria Rumah Sakit yang bisa dijadikan panduan untuk memilih rumah sakit saat persalinan, adalah:
- Mendukung rumah sakit yang mendukung pemberian ASI ekslusif pada bayi anda. Hal tersebut dapat diketahui dari dukungan penuh yang dilakukan oleh petugas dalam proses Inisiasi Dini Menyusuisampai Anda bisa menyusui dengan lancar.
- Pilih Rumah sakit yang menggunakan Sistem perawatan gabung terhadap bayi anda. Saat ini banyak rumah sakit, dan bayi ditempat yang terpisah, dengan tujuan Ibu bisa beristirahat dengan baik setelah melahirkan. Namun sebenarnya Sistem rawat gabung lebih baik, karena bisa mempererat hubungan batin antara ibu dan bayi. Sistem Rawat Gabung mempermudah dalam proses menyusui bayi. Namun apabila terjadi kontraindikasi yang dapat membahayakan bayi (seperti infeksi) pemisahan ruangan antara ibu dan anak memang sebaiknya dilakukan.
- Pilih Rumah Sakit untuk Persalinan yang tidak memberikan dot pada bayi. Ketika ibu tidak bisa menyusui bayi secara langsung, perawat akan memberi ASI perah pada bayi. Pastikan ketika pemberian ASI ini, tidak menggunakan dot, namun menggunakan cangkir, sendok, pipa tabung atau pipet.
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Negara Nomor 237 Tahun 1997dan Kepmenkes Nomor 450 Tahun 2004 tentang pengutamaan ASI untuk bayi. Namun memang tidak semua rumah sakit di Indonesia menerapkan 10 langkah Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara lengkap. Bahkan Sebuah rumah sakit sudah termasuk dalam kategori baik apabila dapat menerapkan 4-7 langkah, yang di antaranya adalah:
- Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu yang tertulis dan secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.
- Melakukan pelatihan kepada petugas mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan kebijakan Peningkatan Pemberian ASI
- Menjelaskan kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan dirumah sakit tersebut mengenai manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, sampai umur 2 tahun, termasuk bagaimana mengatasi permasalahan menyusui.
- Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit pertama setelah persalinan, yang dilakukan di ruang bersalin (Inisiasi Dini Menyusui). Namun apabila proses persalinan dengan operasi caesar, Inisiasi Dini Menyusui dilakukan setelah 30 menit ibu sadar.
- Memberitahukan kepada ibu mengenai cara menyusui yang benar dan bagaimana cara mempertahankan proses menyusui meski ibu dipisah dari bayi apabila terjadi kontraindikasi medis.
- Tidak memberikan makanan atau minuman selain ASI kepada bayi yang baru dilahirkan.
- Melakukan perawatan gabung antara ibu bersama bayi selama 24 jam sehari.
- Membantu ibu menyusui semau bayi tanpa membatasi lama dan frekuensi proses menyusui.
- Tidak memberikan dot atau empeng saat membantu bayi mengkonsumsi ASI.
- Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI dan rujukan ibu menyusi kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan yang lain.
Dengan memilih Mutu Pelayanan Kesehatan untuk Persalinan dengan Sistem Pelayanan Kesehatan terbaik, diharapkan kondisi bayi dan Ibu membaik dengan secepatnya. Inisiasi Dini Menyusui akan membentuk mental dan kepribadian yang baik dan pada bayi anda sampai nanti dewasa.
Ringkasan:
- Memilih Rumah Sakit Untuk Persalinan harus sesuai dengan standar Mutu Pelayanan Kesehatan terbaik, termasuk Peningkatan Pemberian ASI,
- Sistem pelayanan kesehatan setelah persalinan yang baik harus mengutamakan kebaikan ibu hamil dan Bayi sampai masa mendatang,
- Inisiasi Dini Menyusui memberikan banyak manfaat untuk ibu hamil dan bayi yang baru dilahirkan.